Minggu, 10 Juni 2018

Sejarah Ikan Koi

Sejarah Koi dari Cina sampai Indonesia.
Banyak orang yang berpikiran asal mula ikan Karper atau lebih akrabnya ikan Koi berasal dari jepang apakah benar begitu ? , Sebenarnya ada beberapa legenda ikan Koi yang pertama legenda dari jepang dan yang ke dua legenda dari cina dan simak ceritanya dibawah ini 

Legenda Koi dari Cina
Disungai Huang Ho yang konon katanya di sebut sebagai sungai kuning . dimana anak-anak ikan koi harus berenang dari muara menuju hulu sungai tersebut menyebrangi dataran cina, mereka harus mendaki air terjun- air terjun yang curam di pegunungan Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung Kunlun. Jika ikan Koi yang berenang mendaki air terjun dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai kuning tersebut, maka ikan Koi tersebut akan berubah menjadi naga… Karena legenda inilah ikan Koi menjadi lambang kesuksesan Ada pula legenda ikan koi yang menceritakan mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat cina, karena ada sebuah legenda seekor ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian derasnya arus itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih panjang hingga menyerupai naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali berenang melawan arus.
Menurut sejarah Cina, ketika anak laki-laki tertua dari kong-zi lahir pada 533 sm, penguasa kerajaan lu memberinya ikan sebagai hadiah ulang tahun. Ikan itu konon yang kita sebut koi sekarang ini. Kata koi, menurut cara penulisan jepang, memang bisa menimbulkan dua makna yang berbeda. Makna pertama adalah ikan, sedang makna kedua adalah menjadi murni atau sempurna. Dari kedua makna ini, koi bisa diartikan sebagai ikan yang mempunyai garis rapi dan teratur pada sisik di badannya. Dengan lain perkataan, koi merupakan ikan yang benar-benar sangat menguntungkan dan sangat ideal untuk seni.
Cina ternyata mempunyai buku, yang diper-caya sebagai buku pertama dan tertua yang mengu-pas tentang koi, yang bernama yogyokyo. Tata cara pembudidayaan koi, dan semua jenis koi dikupas dalam buku tersebut. Dalam buku tersebut diurai-kan juga tentang koi yang berwarna-warni seperti merah, biru, hitam, putih, dan kuning.
 Legenda Koi dari Jepang
Sekitar abad ke-12 di Jepang. Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan koi, suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya. Ikan itu melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam oleh kaisar ikan itu dibawa keluar istana. Baru saja kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu, terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan kisar selamat karena ia berada diluar halaman kerajaan. Itulah awal mula mengapa ikan koi disebut ikan keberuntungan dan berharga mahal.
Para Samurai di Muromachi di Jepang sangat menghargai ikan ini sebagai simbol keberanian dan usaha keras/pantang menyerah dan secara khusus juga dianggap sebagai simbol dari anak lelaki yang kemudian dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival. Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional.
Pada perayaan itu, akan ditampilkan boneka kesatria yang membawa bendera koinobori berbentuk ikan-ikanan. Bendera itu juga yang akan dikibarkan di Jepang untuk menandai perayaan Kodomo no Hi itu.
Bendera itu muncul dari kebiasaan yang dimulai sejak pertengahan zaman Edo (1600-1868). Bermula dari legenda Cina tentang ikan koi (karper), yang berenang mendaki melawan arus, lalu menjadi naga. Di Jepang, ikan karper kemudian menjadi simbol kesuksesan. Jepang juga mempunyai dua buku tua yang membahas ikan koi yaitu Hitachi-fudoki atau Nishonshoki. Namun sayangnya, sampai saat ini, masih banyak bagian dari buku tersebut yang belum berhasil diterjemahkan.
 Asal Usul Kata Nishikigoi
Nishikigoi merupakan bahasa jepang untuk ikan koi. Kata ini terbentuk dari gabungan kata nishiki yang artinya berwarna-warni dan goi yang berarti ikan mas (ikan karper). Dalam penulisan jepang, kata koi juga mengartikan kemurnian dan cinta. Oleh sebab itu, ikan koi bisa juga diartikan dengan ikan yang mempunyai garis rapi di kedua sisi badannya atau ikan yang menghadirkan cinta dan keberuntungan serta mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sebelum kata nishikigoi ditemukan, orang-orang menyebut ikan ini dengan nama yang berbeda-beda. Sebagai contoh, ada yang menamainya dengan Hanagoi (ikan mas yang berwarna seperti bunga), Mayogoi (ikan mas yang memiliki corak indah), Echigo No Kawarigoi (ikan mas yang unik dari daerah Echigo), Madarigoi (ikan mas yang bertutul-tutul), dan Irogoi (ikan mas yang berwarna menarik).
Selanjutnya, nama Nishikigoi digunakan oleh seorang peneliti di Pusat Penelitian Perikanan Niigata yaitu Kei Abe. Dia menggunakan sebutan Nishikigoi untuk menunjuk ikan koi jenis Taisho Sanshoku yang dibudidayakannya di kawasan Takezawa Mura pada 1918.
Koi dikembangbiakkan dari ikan karper biasa. Pada tahun 1820-an, di Jepang mulai muncul usaha mengembangbiakkan ikan karper untuk warnanya. Ini bermula di kota Ojiya di perfektur Niigata yang berada di wilayah timur laut Pulau Honshu.
Sejumlah pola warna ikan koi mulai terbentuk pada abad ke-20, utamanya adalah tipe Kohaku (lihat gambar untuk jenis-jenis Kohaku) yang bercorak merah dan putih. Warna populer termasuk putih, merah, jingga, kuning, perak, biru, hitam, dan hijau – masing-masingnya dengan identifikasi nama yang berbeda.
Sebelumnya dunia luar tidak begitu mengikuti perkembangan variasi warna Koi, hingga tahun 1914 Koi Niigata dipamerkan dalam suatu pameran tahunan di Tokyo. Semenjak itu, minat terhadap Koi semakin merebak ke seluruh penjuru Jepang.
Ada dua peristiwa yang menyebabkan kata Nishikigoi menyebar luas. Peristiwa pertama adalah ketika seorang kapten tengah mengunjungi Pusat Pembenihan Koi di Niigata setelah perang dunia kedua. Dia merasa tidak nyaman dengan kata irogoi yang biasa dipakai oleh peneliti di sana. Hal ini karena irogoi dalam bahasa jepang bisa berkonotasi negatif. Akhirnya, dia pun lebih memilih kata Nishikigoi dan memperkenalkannya ke publik.
Peristiwa kedua adalah saat seorang kepala tentara sekutu bernama Francis Burgoa meninjau pusat pembenihan koi di Yamakoshi setelah perang dunia kedua. Dia lantas menyebarkan sebutan ini ke sekutu-sekutu yang lainnya.
Menurut legenda China, penguasa Kerajaan Lu pernah menghadiahkan ikan koi sebagai kado kelahiran anak pertama Kaisar Kong Zi pada 533 SM. Konon, ikan yang dihadiahkan ini merupakan ikan mas yang saat ini kita sebut dengan ikan koi.
Sedangkan cerita rakyat Jepang pernah mengisahkan bahwa ikan ini digunakan Kaisar Kejkou untuk menaklukan hati anak perempuan Pangeran Yasakairihiko Otohime pada 94 M. Dari sinilah masyarakat Jepang lantas menyebutnya sebagai koi yaitu ikan yang digunakan oleh Sang Kaisar untuk mencuri hati pujaannya.
Sejarah/Asal-usul Koi di Indonesia
Ikan Koi masuk ke Indonesia dibawa oleh kaisar Akihito sebagai cinderamata yang diberikan kepada presiden Soeharto pada tahun 1991. Cinderamata ini diberikan karena 29 tahun sebelumnya sekitar tahun 1962, Akihito yang saat itu masih sebagai pangeran, mengunjungi Indonesia dan mampir ke Bogor, disana dia dan putri Michoko melihat ikan Emas dan berkeinginan untuk menyilangkan ikan Emas tersebut dengan ikan Karper. Hasil persilangan ini menghasilkan campuran corak warna yang lebih menarik pada tubuh ikan Koi. Sebagai rasa terima kasih, kaisar Akihito membawakan kembali hasil persilangan ikan Koi dengan ikan Emas tersebut ke Indonesia.
Versi lainnya menyebutkan bahwa ikan Koi masuk ke Indonesia yang dibawa oleh salah satu penggemar ikan Koi bernama Hani Moniaga pada tahun 1981-1982. Versi ini tidak menjelaskan secara terperinci siapa Hani Moniaga, asalnya dari mana juga tidak dijelaskan.

0 komentar:

Posting Komentar